Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Untukmu Ibu

Bidadari Tak Bersayap Oh Bidadariku Walau dirimu tak pernah memiliki sepasang sayap Dan langit biru bukanlah tempatmu tuk menetap Tak pernah hilang rasa cinta yang kau berikan padaku Senyum manismu yang selalu hadir dalam ingatanku Peluk hangat darimu yang selalu ku tunggu dalam rindu  Belaian tulusmu saat tetes air mata ini jatuh tanpa alasan Saat itulah aku menemukan arti dari sebuah ketenangan Oh Bidadariku Berbagai ego dan problematika kehidupan yang kuberi Sikap acuh dan masa bodohku kadang telah menyakitimu Namun rasa sayang mu padaku tak pernah sedikit pun berhenti Cinta dan kasih ini hanya untuk mu, bidadari tak bersayapku By : Pendulum Tak Bertuan Kuala Tungkal, 21 November 2018

Gelapnya Malam

Bintang Pendiam Dia bintang di gelapnya malam Dia pendiam di tengah kerumunan Hei kau bintang pendiam Temani aku lewati waktu Sunyi sepi biarlah berlalu Langit biruku sudah tak ingin lagi bertemu Kini hanya hitam layaknya rambut ikalku Kata syukurku pada dirimu, seorang bintang dalam diam Engkaulah penerang gelapnya malam By: Pendulum Tak Bertuan

Sebuah Babak Baru

Mimpi, Ekspektasi, dan Ambisi   “Jadi PNS,” jawab seorang anak. Sejenak seisi kelas hening dan diiringi dengan suara tawa, mendengar jawaban dari seorang anak saat ditanya mengenai cita-citanya oleh guru di kelas tersebut. “Kenapa PNS?” tanya sang guru. “Karena saya ingin ikut terlibat secara langsung dalam membangun bangsa dan negara ini,” jawab anak tersebut dengan bangga. Kembali ke masa “putih abu-abu” pasti kita semua tak lepas dengan mimpi dan cita-cita yang kita inginkan di masa mendatang, terkenal, terhormat, dan bergelimang harta menjadi hal yang didamba-dambakan kebanyakan remaja. Oleh karena itu dibutuhkan tekad dan usaha yang kuat untuk mencapai apa yang kita inginkan dan membuatnya menjadi sebuah kenyataan. Singkat cerita sang anak berjuang untuk mencapai apa yang telah lama menjadi impiannya selama ini, ujian dan hambatan merupakan tahapan-tahapan wajar yang harus bisa kita lewati. Kehidupan tidaklah segampang merebus mi instan kawan. Kini anak tersebut m

Negeri Tragedi

Realita Negeri Berpikirlah sebelum terlambat Bertindak dengan naluri dan tanpa hati Berbuat tanpa tahu akibat Begitulah kisah negeri ini Sekarang apa yang disesali Sel besi siap menanti Senyum provokasi di balik layar Sembari menutup kabar besar Terbakarlah api semangat Tiba masanya untuk mu melahap Teriakan kebenaran yang selalu sunyi Terdengar kini ke penjuru negeri By : Pendelum Tak Bertuan